Selasa, 11 Maret 2014

Karya Nyata

Bekerja Tanpa Pamrih
Manusia, ternyata memiliki kelebihan, yakni selain bekerja dan berkarya, bersedia menolong dan mengulurkan tangan, melewati kelompok keluarga, kenalan atau komunitasnya, mereka siap menolong orang tidak dikenal, dari etnis atau bangsa lain tanpa pamrih dan tanpa meminta imbalan.

Tentu saja di balik tindakan tanpa pamrih itu, selalu muncul pertanyaan, apakah memang betul-betul tindakannya tidak mengharap imbalan? Apakah dalam dunia yang sudah sangat materialistik, dimana segala sesuatu diukur dengan uang dan imbalan, sikap tanpa pamrih dan sukarela masih dapat eksis? Keuntungan apa yang dapat diperoleh dengan sikap semacam itu? Rangkaian pertanyaan semacam itu, terkadang terlontar dari orang yang memang ingin tahu benarkah?
Lebih lanjut selama beberapa dekade ini menunjukan, sikap tanpa pamrih pada manusia, adalah produk evolusi. Baik itu evolusi genetis maupun evolusi kebudayaan. Keduanya berkaitan amat erat, karena jika evolusi terjadi hanya di satu sektor saja, pola tindakan tanpa pamrih manusia seperti saat ini, diduga tidak akan berkembang. Boleh dikatakan, guyub atau kekompakannya manusia merupakan anomali. Sebab, akrab guyub berbasis pemisahan yang amat rinci, antara pekerjaan dan kerjasama diantara individu yang tidak memiliki hubungan kekerabatan. 

Bekerja harus tanpa pamrih, itu berlaku untuk segala pekerjaan pengabdian tanpa syarat adalah yang terbaik, hal itu terbukti oleh beliau pribadi yang memang benar-benar ingin membuktikan berkarya nyata untuk masyarakat.

(agenda reses anggota dewan DPRD ke perumahan graha prima Tambun Bekasi)

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar